Pages

Selasa, 16 Agustus 2011

Perintang di Jalan


Dahulu kala ada seorang raja yang suatu ketika meletakkan sebongkah batu besar di sebuah jalan raya. Kemudian ia bersembunyi untuk melihat apakah ada orang yang menggeser batu besar yang merintangi keleluasan jalan raya itu. Beberapa saudagar terkaya dan bangsawan kerajaan itu, ketika berhadapan dengan batu besar itu lantas membelokkan langkah, mengitarinya agar bisa lewat. Banyak yang dengan lantang mengecam raja karena tidak memperhatikan kondisi jalan yang tidak beres; tetapi tak seorang pun berbuat sesuatu untuk menyingkirkan batu besar itu. Kemudian lewalah seorang petani, membawa sayuran. Ketika langkahnya terhambat sesampai di perintang jalan itu, ia meletakkan bebannya lalu berusaha menggeser batu besar itu ke pinggir. Dengan susah payah, akhirnya ia berhasil.

Ketika petani itu hendak mengangkatnya lagi sayuran bawa'annya tadi, dilihatnya ada sebuah dompet tergeletak di tengah jalan., di tempat batu besar tadi berada. Dompet itu berisi uang emas yang tidak sedikit serta sepucuk surat dari raja yang menyatakan bahwa uang emas itu diperuntukkan bagi orang yang menyingkirkan batu besar itu dari tengah jalan.


Dari kejadian itu si petani menarik pelajaran yang takkan pernah dimengerti oleh banyak orang, setiap rintangan merupakan peluang untuk memperbaiki keadaan.


- Brian Cavanaugh-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar